Tawangsari, Indramayu – Pada malam penuh makna di Desa Tawangsari, siswa-siswi SDN Tawangsari menjadi bintang malam dengan penampilan menawan mereka di acara Tabligh Akbar dan Penutupan Kemah Bakti Mahasiswa (KBM) ke-XXX. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Indramayu (Ika Darma Ayu) Bandung Komisariat UIN Sunan Gunung Djati ini, diadakan di halaman balai desa, menjadi saksi bisu dari semangat kebersamaan dan keindahan budaya lokal.
Malam itu, siswi-siswi SDN Tawangsari memukau penonton dengan dua penampilan tari tradisional yang penuh makna: Tari Topeng dan Tari Cublak Cublak Suweng. Tari Topeng, dengan gerakan yang penuh misteri dan elegan, menceritakan kisah-kisah sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sementara itu, Tari Cublak Cublak Suweng, yang penuh keceriaan, menyebarkan suasana gembira di antara penonton.
Penonton yang hadir tidak hanya terdiri dari masyarakat Desa Tawangsari dan sekitarnya, tetapi juga alumni Ika Darma Ayu yang datang untuk menyaksikan kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan ini. Acara ini juga dihiasi dengan kehadiran tamu-tamu VVIP yang memberikan nuansa kehormatan dan keresmian pada acara tersebut.
Di antara tamu VVIP yang hadir adalah Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan), perwakilan dari pihak Bupati Indramayu, Camat, Kepala Desa Tawangsari, Ketua Umum Ika Darma Ayu pusat, serta Dewan Pembina Ika Darma Ayu. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan memajukan budaya lokal.
Kepala Desa Tawangsari dalam sambutannya menyatakan, “Kami sangat bangga dengan penampilan anak-anak kami malam ini. Mereka telah menunjukkan bahwa budaya kita adalah sesuatu yang harus kita jaga dan lestarikan.”
Ketua Umum Ika Darma Ayu pusat, dalam kesempatan ini, juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan KBM yang telah berlangsung selama satu bulan. “Kegiatan ini bukan hanya tentang pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga tentang bagaimana kita semua, dari berbagai generasi, bisa bersatu dalam memajukan daerah kita,” ujarnya.
Penampilan siswa-siswi SDN Tawangsari tidak hanya menjadi hiburan malam itu, tetapi juga menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan keindahan budaya yang diwariskan. Mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa tradisi dan budaya adalah bagian dari identitas yang harus dihargai dan dilestarikan.
Acara ditutup dengan doa bersama dan makan bersama warga desa Tawangsari dan sekitarnya yang bertahan hingga akhir acara, mengucap syukur atas kelancaran acara dan berharap agar semangat pengabdian dan kecintaan terhadap budaya ini terus berkobar di hati setiap individu yang hadir.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi penutup dari rangkaian KBM XXX, tetapi juga menjadi pembuka untuk lebih banyak kegiatan yang akan datang, yang semuanya bertujuan untuk membangun dan memajukan masyarakat Desa Tawangsari dan sekitarnya.